Jumat, 24 Juni 2011

Perjalanan Panjang yang Melelahkan


Sesaat ku berhenti sejenak hanya sekedar menitipkan lelah ini pada sebatang pohon yg tak kukenal
Ia kokoh tak seperti aku dan kelemahan yang menggerogoti hampir keseluruhan diriku
Lelah, hanya itu dalam batinku
Ragaku telah lama mendesah kekalahan kepasrahan dalam tiap persinggahan..
Akankah ada yg menjadi sandaranku saat ini??
Pengelana yang memiliki tujuan tapi tak menemukan arah yg tepat
Tepatnya aku merana di tempat yg tak ku kenal..
Begitu tololnya aku, karena hanya bersapa sesaat tp mengambil resiko besar tuk lebih mengenalnya
Inikah arti puitis Gibran bhw harus kuikuti panggilanNya sekalipun jalan itu terjal dan sayapnya menyembunyikan pedang dan siap menyayat-nyayatku??
Awalnya aku tak takut,
Tapi kini aku merasa gentar bila setelah semua usaha pencarianku ternyata tak ada yang kudapati..
Haruskah aku berhenti sekarang sebelum semuanya menjadi terlambat dan lebih kelelahan??
Hanya DIA Yang KUASA, aku berserah
Semua yang terjadi di kolong langit ini tak pernah luput dari mataNYA
Walaupun tak kudapati apa yang menjadi keinginanku
Tapi aku mendapatinya dlm bentuk yang berbeda, dlm kemasan yg lebih unik dari yg kupikirkan..
Tak sekarang aku tak bisa mengambil kesimpulan itu, tapi nanti di ujung jalan yg kulewati..
        Melihat senyumNya saja aku bahagia
        Menyapa atau disapanya, sungguh seperti mendengar suara musik yg tak pernah kukenal namun indah rasanya
        Ketika aku tak dapat meraihnya pun, seperti ada luka menganga di hatiku tapi luka yang indah
        Entah konyol atau imajinasiku, tapi ini tampak nyata dalam cerita harianku
        Bilakah nanti kubertemu dengannya, akan kusapa Ia dalam kelembutan yang tak pernah kutunjukkan pada siapapun
        Agar Ia tahu bahwa sapaan itu hanya untukNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar