Kamis, 08 September 2011

Kisah 3


Kukembarai setiap kesunyian
Bersama sang waktu dan kedinginan
Darah dan air mata mengering
Kakiku kebal oleh dinginnya perjalanan tadi
Jalan terjal telah terlewati
Mungkinkah ini akhir kesabaranku tuk berjalan lebih jauh lagi???
Hanya kata MAAF yg terpatri di bibir yang kau sumpahi
Semoga kau berbahagia kini
Dan ini biar jadi akhir dari luka yang telah kutorehkan dalam kitab hidupmu yang suci
Karena sepenuhnya aku adalah pendosa yg tak terampuni
Dan kau hakekatnya adalah dewi dalam kehidupan tiap org dibumi
Jadi lepaskan aku tuk pergi bersama angin yang menghampiri
Kelak ini akan terlupakan oleh zaman dan kisah
Tapi semoga diriku yang hina ini mendapat sedikit tempat dalam hati yang mengenalku jauh lebih baik dr diriku

Tanda Tanya yang Indah


Bangsawankah??
Dewa pujangga??
Kulihat, kau tak pandai merangkai kata
Atau berbagi senyum kepalsuan setidaknya
Kepintaran dan tahta?
Kemampuanmu tak terbaca
Air mata atau kebahagiaan??
Aku tak cakap menebak rasa
   Akhir sebuah cerita
   Memang dapat ditentukan si pengarang
   Menjadi episode panjang
   Tecipta roman
   atau berakhir menjadi tumpukan kertas di pembakaran
   Wahai engkau yang dipuja harapan
   Mengapa senantiasa memberi terkaan
   Padahal kau tahu kelak semuanya adalah pilihan
   Menjadi hampa dan berderai air mata
   Atau mungkin terbentuk pelangi kebahagiaan
Kupuja kau yang selalu berwibawa
Memang tak bergelimpangan harta
Tapi kau memiliki tahta
Dihati dan sanubari sang mawar
Tak bersatu juga tak mengapa
Tapi kebahagiaan akan selalu menjadi milik bersama
Walaupun itu hanya sekedar saling memandang
   Tak harus terucap kata
   Di tempat masing-masing, saling menyapa
   Biar yang lain tidak kelihatan
   Bukan karena ini terlarang
   Tapi keadaan memaksa
Butuh pengakuan, tapi takkan kita ungkapkan
Karena semuanya bisa berakhir seketika
Keindahan yang pudar
Bahkan tak ada lagi sapaan yang biasa
   Lebih indah jika tak memiliki
   Walaupun ada perih tapi rasa ini abadi
   Dibanding bersama,
   Mungkin karena kita saling berharap
   Sehingga bisa terluka....

Rabu, 24 Agustus 2011

Kepingan yang terbuang


Untaian melati hanyut ketepian
Tak kupilih lagi, karena sudah terbuang
Layu juga, tak dipandang orang
Mungkin melati menangis dalam perjalanan
Tapi biarlah musim berikut dapat mengeringkannya
    Tersedu dalam kesedihan
    Hitam putih tak ada bedanya
    Kau!! Yang bersembunyi dibalik kepalsuan
    Warnamu kuihat sama!
    Dan apa gerangan arti kata, yang pernah kau ucapkan?!!
Kepalsuanmu sungguh mempesona
Entah pujian apa lagi yang pantas kuberikan
Padamu yang memperindah malam
Katika aku terseret dalam kegelapan, kau hadir begitu menggoda
Mungkin ini juga kebodohan
Yang mengantarkanku pada masa kelam
   Jeritanku sudah tak berguna
   Siapa juga mau mendengar..?!
   Buat tuli dan pekak telinga!!
   Tak ada jalan, kecuali bersabar
   Dan merelakan kau pergi
   Dan kudoakan cepatlah mati
   semua luka yang kini kualami....

Senin, 15 Agustus 2011

Nyanyian Hati untukmu Sang Dewi

Tak perlu seribu pesona membuyarkan lamunan bulan
Tak ada kecapi pun tak mengapa
ku kan terus disini dan mendengarmu bercerita
Tentang malam yang tak bersepi
Dan menghanyutkan waktu ke dalam batas lautan
Mengapa semuanya terdengar indah??
Entah itu karena suaramu, ceritamu atau mungkin karena itu kamu?!!
   Membunuh waktu yang renta
   Bersamamu, penyesalan takkan penah kukeluhkan
   Hanya kebahagiaan yang telah ditorehkan
   Dan hatiku bernyanyi karenanya
Sukmaku bergejolak
Berharap dewi malam tak segera berganti fajar
Aku ingin disini mendengarmu berkeluh kesah tentang kehidupan
Dan hanya kita bersama menembus bentangan waktu masa lalu
Bersama membelai angan yang khayal
Berharap tak sekedar mimpi, dan segera menjadi nyata
   Duka dan keheningan akan menyinggahi dermaga kita
   Namun aku berharap jangkar kita tetap kuat untuk menahan arus yang datang...
   Langkah yang kita kayuh bersama langit biru
   Bisa saja berubah menjadi mendung dan berkabut
   Membentuk tirai kelabu
   Membuat semuanya terlihat hitam dan abu-abu 
   Tanpa peduli pada waktu dan kerontanglah jiwaku menjelma bak hantu
   Jawabanku, aku takkan pernah melepaskanmu..
   Sekali janji suci kupatri,
   padamu sang Dewi, pengikat hati
   semenjak hari bertemu
   Dan sejak itu, hatiku sudah jadi milikmu




(utk mereka yang memuja pencintanya)...

Minggu, 14 Agustus 2011

Untuk Sahabat


Sahabat,
Langkahku terkadang terhenti karena kelelahan
Bibirku kering karena terlalu lama meratap
Tapi aku tak pernah tahu mengapa ada kau yang selalu mendampingiku
Bahkan ketika badai kehidupan yang sungguh tak dapat kutahan telah menghancurkan kehidupanku
Kau, selalu ada untukku
  Aku ingat ketika kita bersama tersenyum dan tertawa bahagia
  Menikmati kebodohan diri sendiri
  Atau bahkan menertawakan kehidupan ini
  Serasa waktu berhenti dan merelakan agar kita pakai sesuka hati
  Saat-saat itu sungguh indah bagiku
  Tak dapat kulukiskan dengan kata
  Karena aku tak pandai merangkainya menjadi kalimat indah yang dapat kau kenang seumur hidup
  Tapi semoga rasa yang pernah kita jalani bersama,
  Tak lekang dalam lubuk hatimu
Kesakitan, penderitaan, luka, duka, dan air mata
Selalu bisa membuat alasan untukku tak dapat bertahan menjalani kehidupan
Tapi dukunganmu, yang selalu ada disisiku
Sungguh menjadi alasan aku bangkit dari keterpurukanku karena perasaan ”aku berharga”
Setidaknya untuk sahabatku..
Sekalipun yang lain bisa memandangku dengan nol besar,
Keberadaanku bisa ditiadakan oleh mereka,
Tapi tidak denganmu, karena aku tahu kaupun tak bisa tak memperhatikanku..
   Hampir tak ada rahasia yang tak kuberitahu padamu
   Tapi jujur, ada pula yang kusembunyikan darimu
   Namun  itulah indahnya persahabatan
   Terkadang kita tak butuh banyak kata
   Karena dalam diam pun kita berbicara
   Bahwa apa yang sebenarnya terjadi
   Tidaklah harus dengan rangkaian kata penjelasan
   Cukup dengan pengertian..
   Bahkan kadang kita melakukan sesuatu yang saling diharapkan untuk diperbuat oleh satu sama lain
   Tanpa memberitahu terlebih dahulu
   Dan inilah kejutan-kejutan yang selalu bisa membuat kita tertawa bahagia
   Heran dan tak menyangka ”mengapa dia bisa tahu??”
   Dan aku bahagia karenanya
Pernah pula kita berselisih paham
Jalan kita kadang tak searah
Bahkan menjadi kesal dengan perbuatan masing-masing
Namun entah mengapa, selalu ada jutaan maaf dan selalu dapat kita lupakan
Dan belajar dari kesalahan kemarin yang kita buat bersama
Tapi inilah yang terbaik
Karena membuat hubungan kita semakin erat dan saling mengerti satu sama lain
Hampir selalu ingin menghabiskan waktu bersama
Apalagi ketika aku merasa sendiri dan tak dimengerti
Terima kasih karena telah menjadi sahabatku
Terima kasihku pada Tuhan yang telah mengirimkanmu untuk hadir dalam hidupku
Bila kelak ini abadi, aku ingin menceritakannya pada anak dan cucuku
Sungguh tak pernah membosankan
Dan adalah hal terindah memiliki sahabat sepertimu...

PERIH


Lebih baik berjalan tanpa rasa
Takkan lelah dan menjadi kuasa
Meratap & berderai air mata
Atau hny sesak yg tak kutampakkan
      Semua kenyataan ini menampar angan dan perasaan
      Yg lama ku pupuk hingga menjadi tua dan matang
      Sia-sia sudah penantian dan harapan
      Yg kusandarkan pada sang bintang
Kukembarai setiap ruang hati
Namun seperti jalan tak berujung
Atau aku yang menjadi tumpul??
Jalanku buntu
Rasa malu menjalar hingga kapiler darahku serasa beku
      Diriku luntur bersama langit yang menangis
      Air mata bukan tandinganku
      Hingga harus kuteriakkan cacian bagi perasaan ini
      Menyesal telah mencintai
Rasa benci yang kini merajai
Tapi sekuat tenaga kuruntuhkan tembok tinggi
Yg telah kubuat jauh lebih kuat dari yang kukira
Hingga akhirnya kumengalah
Aku tak bisa membencimu lebih dari ini
Tapi aku pergi
Agar  luka ini pun berakhir

Senin, 11 Juli 2011

KULIT KUNING PADA ANAK - BLOK GEH


IKTERUS FISIOLOGIS
1.       PENGERTIAN
Ikterus adalah menguningnya sklera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh atau akumulasi bilirubin dalam darah > 5mg/dl dalam 24 jam, yang menandakan terjadinya gangguan fungsional dari hepar, sistem biliary, atau sistem hematologi.
Ikterus neonatorum adalah ikterus yang terjadi pada neonates atau bayi yang baru lahir ( 0 – 28 ). Ikterus neonatorum terbagi menjadi 2 :
a.       Ikterus Fisiologis
b.       Ikterus Patologis
Batasan – batasan ikterus fisiologis :
      Tidak mempunyai dasar patologis
      Biasanya timbul pada hari ke-2 – 3, hilang di hari ke-10
      Kadar bilirubin indirect dalam 2x24 tidak melewati 15 mg% (bayi cukup bulan) dan 10 mg% ( prematur)
      Kadar bilirubin direct < 1 mg%
      Kecepatan peningkatan bilirubin tidak melebihi 5 mg%/hr
      Tidak menyebabkan morbiditas pada bayi

2.       INSIDENSI DAN PREVALENSI
§  Ikterus fisiologis ditemui pada minggu pertama kehidupan bayi
§  60 % pada bayi cukup bulan
§  80 % pada bayi kurangbulan

3.       ETIOLOGI
Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Secara garis besar etiologi ikterus neonatorum dapat dibagi :
a)        Produksi yang berlebihan
Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnya pada hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas darah Rh, AB0, golongan darah lain,defisiensi enzim G-6-PD, piruvat kinase, perdarahan tertutup dan sepsis.

b)       Gangguan dalam proses “uptake” dan konjugasi hepar
Gangguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin, gangguan fungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya enzim glukoronil transferase (sindrom criggler- Najjar). Penyebab lain yaitu defisiensi protein. Protein Y dalam hepar yang berperan penting dalam “uptake” bilirubin ke sel hepar.

c)       Gangguan transportasi
Bilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke hepar. Ikatan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya salisilat, sulfafurazole. Defisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.

d)       . Gangguan dalam ekskresi
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar. Kelainan di luar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan. Obstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab lain.

4.       MEKANISME

Fungsi hepar yang belum sempurna (jumlah dan fungsi enzim glukoronat transferase dan ligand dalam protein belum adekuat) sehingga terjadi penurunan uptake dalam hati dan penurunan konjugasi oleh hati.

5.       ANAMNESIS
      Identitas ibu dan anak ?
      Riwayat Persalinan ?
      Berat badan Anak saat lahir?
      Kapan ikterus timbul ?
      Pemberian ASI ?
      Golongan darah ?
      Riwayat inkompatabilitas darah ?
      Riwayat obat yang diberikan selama pada ibu selama hamil/ persalinan ?
      Apakah ibu menderita penyakit  selama kehamilan ?

6.       PEMERIKSAAN FISIK
      Kulit tampak kuning
      Penderita sering hanya memperlihatkan gejala minimal misalnya tampak lemah dan nafsu minum berkurang.
      Keadaan lain yang mungkin menyertai ikterus adalah anemia, petekie, pembesaran lien dan hepar, perdarahan tertutup, gangguan nafas, gangguan sirkulasi, atau gangguan syaraf. Keadaan ini biasanya ditemukan pada ikterus berat atau hiperbilirubinemia berat.

7.       PEMERIKSAAN PENUNJANG
§  Pemeriksaan darah tepi
§  Pemeriksaan kadar bilirubin berkala
§  Pemerikasaan penyaring G6PD
§  Pemeriksaan lain yang berhubungan dengan penyebab
§  Biopsy hepar ( bila ada indikasi)
Ikterus baru dapat dikatakan fisiologis sesudah observasi dan pemeriksaan selanjutnya tidak menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi berkembang menjadi ‘kernicterus’.

8.       PENATALAKSANAAN
Terapi bertujuan untuk mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan kernikterus atau ensefalopati biliers serta mengobati penyebab langsung dari ikterus tersebut.
·         Bayi sehat tanpa faktor resiko tidak diterapi
·         Pemberian ASI yang cukup
·         Berjemur di bawah sinarmaahari dapat mengurangi kekuningan
·         Pengendalian bilirubin dapat dilakukan dengan mengusahakan konjugasi bilirubin dengan merangsang trebentuknya glukoronil transferase dengan pemberan obat seperti fenobarbital 5mg/kgbb/24 jam.Fenobarbital ini akan meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin sehingga dapat menurunkan timbulnya ikterus fisologis pada bayi.
·         Fototerapi,bilirubin akan menyerap cahaya secara maksimal dalam batasa wilayah  warna biru.Bilirubin dalam kulit akan menyerap energi cahaya yang melalui fotoismerasi mengubah bilirubin tidak terkonjugasi menjadi bilirubin terkonjugasi yang dikeluarkan ke empedu dan melalui otosensititasi yang melibatkan oksigen dan mengakibatan reaksi-reaksi oksigen yang menghasilkan produk-poduk pemecahan yang akan disekresi oleh hati dan ginjal tanpa memerlukan konjugat.
9.       PROGNOSIS
·         Hiperbilirubin baru akan berpengaruh bentuk apabila bilirubin indirek telah melalui sawar otak, penderita mungkin menderita kernikterus atau ensefalopati biliaris, gejala ensefalopati pada neonatus mungkin sangat ringan dan hanya memperlihatkan gangguan minum, letargi dan hipotonia, selanjutnya bayi mungkin kejang, spastik dan ditemukan opistotonis. Pada stadium mungkin didapatkan adanya atitosis didan ditemukan opistotonis. Pada stadium mungkin didapatkan adanya atitosis ditai gangguan pendengaran atau retardasi mental di hari kemudian.


10.   PENCEGAHAN
·         Primer,ibu dianjurkan untuk memberi ASI 8-12 kali perhari dan tidak memberi cairan tambahan bagi bayi yang tidak dehidrasi dan mendapat ASI
·         Sekunder,semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah dan rhesus serta penyeringan serum untuk antibody.
·         Mencegah penggunaan obat-obatan seperti aspirin



SINDROMA CRIGLER- NAJJAR TIPE 2
1.       PENGERTIAN
      Penyakit autosomal resesif akibat gangguan metabolisme bilirubin atau ekskresi bilirubin
      Defisiensi UDP - glukoronosyl transferase/ penurunan aktivitas
2.       INSIDENSI
      1 / 1000000 kelahiran
      Laki – laki = perempuan
      Infeksi, obat & stres meningkatkan insidensi
      Inherited
3.       ETIOLOGI
      Defisiensi parsial enzim UGT
      Sindrom Gilbert
      Penurunan produksi protein normal

4.       PEMERIKSAAN FISIK
Pada pasien sindrom Crigler-Najjar tipe 2, inspeksi menunjukkan ikterus yang menetap sedangkan pemeriksaan fisik lainnya umumnya normal. Ikterus umumnya muncul beberapa hari setelah lahir, tidak seperti pada tipe 1 yang ikterusnya  muncul ketika bayi lahir

5.       PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes fungsi hati menunjukkan hiperbilirubinemia tak terkonyugasi, dengan kadar bilirubin 6-22 mg/dL. Biopsi hati juga dapat dilakukan, namun harus menunggu hingga bayi berumur 3 bulan. Dari biopsi dapat dilihat adanya defisiensi enzim. Pemberian fenobarbital juga membantu mendiagnosis sindrom Crigler-Najjar tipe 1 atau tipe 2. Pada tipe 2, pemberian fenobarbital menurunkan kadar bilirubin.

6.       PENATALAKSANAAN
-          Biasanya tidak membutuhkan penanganan serius.
-          Penggunaan fenobarbital ditujukan untuk kadar bilirubinemia yang tinggi dan menetap
-          Hindari obat-obatan yang dapat mengganggu pengikatan bilirubin tak terkonjugasi dengan albumin pada plasma seperti : sulfonamide, salisilat, dan penisilin
-          Fototerapi dengan cahaya biru atau transfusi ganti plasma ditujukan untuk hiperbilirubinemia sebagai pencegahan terjadinya kernikterus

7.       KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling mungkin dapat terjadi :
-          Kerusakan otak oleh karena jaundice (kernikterus)
-          Mata dan kulit kekuningan kronis

8.       PROGNOSIS
Sindroma Criggler Najjar Tipe II merupakan bentuk yang lebih ringan dibandingkan dengan tipe I dari sindroma ini. Hal ini menyebabkan tipe II ini tidak menyebabkan keracunan yang membahayakan, tidak menyebabkan kerusakan hati dan gangguan mental pada masa kanak-kanak. Orang – orang dengan kelainan ini tetap menderita kekuningan (jaundice), tetapi hanya dengan beberapa gejala ringan dan sedikit organ yang mengalami gangguan.

9.       PENCEGAHAN
Salah satu pencegahan utama yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi gangguan ini adalah dengan konsultasi atau konseling genetika. Konseling genetika ini dianjurkan untuk para orang tua yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kelainan sindroma crigler najjar baik tipe I maupun tipe II. Kemudian salah satu aspek yang dapat membantu upaya pencegahan adalah dengan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah sangat baik dan efektif untuk mengidentifikasi orang-orang yang mewarisi atau membawa gen yang mengalami kelainan ini.
 
 

DEFISIENSI ENZYME G-6-PD (GLUCOSE-6-PHOSPHATE DEHYDROGENASE)

1. DEFINISI
Merupakan penyakit kelainan enzyme (enzymopathy) yg paling banyak,di turunkan secara X-link yang membuat lisisnya eritrosit (abnormal).

2. ETIOLOGI
            Mutasi gen G6PD locus di  Xq28

3. PATOMEKANISME
Enzym G-6-PD mengkatalisis oxidasi dari glucose-6-phosphatase menjadi 6-phosphogluconate yang juga mereduksi bentuk oxidasi dari nicotamide adenine dinucleotide phosphate (NADP+) menjadi nicotamide adenine dinucleotide phosphate (NADPH). NADPH merupakan suatu co-faktor yang penting di berbagai reaksi biosintesis, menjaga glutathione selalu dalam bentuk reduksinya.
Glutathione tereduksi berperan sebagai “pemakan” bahan-bahan  oxidative metabolit dalam sel yg berbahaya. Dengan bantuan enzyme glutathione peroxidase, mereduksi glutathione dan juga mengubah hydrogen peroxide yg merusak jaringan tubuh menjadi air. Eritrosit sangat bergantung pada aktifitas enzyme G6PD karena enzyme ini merupakan satu-satunya sumber NADPH yang melindungi sel dari stress oxidative.

4. INSIDENSI DAN PREVALENSI
            - Laki-laki lebih tinggi karena di turunkan secara X-link


5. LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSE
            a. anamnesis
                        - neonatal jaundice
                        - post infeksi
                        - obat-obatan yg memicu hemolisis
            b. pemeriksaan fisik
                        - jaundice
                        - splenomegaly
            c. pemeriksaan penunjang
·         Mengukur aktifitas enzyme G6PD
·         Complete blood cell (CBC) count dan reticulocyte count untuk menentukan derajat anemia dan fungsi sum-sum tulang belakang
·         Kadar bilirubin dalam serum : Indirect bilirubinemia
·         USG : melihat splenomegaly dan cholelithiasis
·         Apusan darah : formasi badan Heinz (Heinz body)

6. PENATALAKSANAAN
      Diet
     Avoid beans
     carbohidrate and iron restriction
     green leafy vegetables
     Medicamentosa : phenobarbital, b complex
      Konsultasikan ke hematologist dan geneticist